Hallo teman-teman semua apakah masih ingat tentang kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang diperjuangkan pahlawan yang gugur untuk mendirikan negara ini. Maka oleh karena itu disini saya akan mengingatkan kembali kepada teman-teman semua untuk mengetahui bagaimana perjuangan pahlawan terdahulu, pada zaman saat ini tidak banyak generasi muda yang mengerti tentang bagaimana para pahlawan mendirikan Negara Indonesia.
Apersepsi
Pada bulan juli 1944, pulau Saipan yang sangat strategis bagi Jepang berhasil direbut oleh Amerika Serikat sebagai bagian dari pasukan Sekutu. Dengan jatuhnya Pulau Saipan, maka tembuslah garis pertahanan Jepang di Kepulauan Mariana. Pulau ini terletak didekat perairan Jepang. Jepang tidak lagi dapat mengirim bahan baku industri perang dari Indonesia. Pasukan Sekutu terus maju dan mendesak semakin dekat dengan wilayah Jepang. Akhirnya, 6 Agustus 1945, Hirosima dan Hirosima dijatuhi bom atom oleh sekutu. Selang beberapa hari tepatnya pada tanggal 9 Agustus 1945, kota Nagasaki dijatuhi bom atom oleh Sekutu. Sehingga tanggal 14 Agustus 1945, Jepang menyerah kepada Sekutu. Berita tersebut didengar oleh pemuda Indonesia dan segera mendesak Ir. Soekarno dan Muh. Hatta untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 yang diucapkan oleh Soekarno Hatta atas nama bangsa Indonesia merupakan tonggak sejarah berdirinya negara Republik Inndonesiadan merupakan babak baru sejarah Bangsa Indonesia setelah lama berada dibawah penjajahan bangsa asing. Pernyataan kemerdekaan Indonesia tersebut mencerminkan keinginan bangsa Indonesia untuk mengatur negara sendiri tanpa campur tangan bangsa lain.
A. Menuju Kemerdekaan Indonesia
Penjajahan Jepang di Indonesia tidak berlangsung lama (1942-1945). Namun, penjajahannya telah memberi kita luka yang sangat mendalam bagi bangsa Indonesia.
1. Jepang Menyerah Kepada Sekutu
Pada tanggal 6 Agustus 1945 Kota Hirosima dijatuhi bom atom ''Little Boy" oleh Angkatan Udara Amerika Serikat yang menjadi bagian dari pasukan Sekutu. Selanjutnya, pada tanggal 9 Agustus giliran kota Nagasaki yang dihancurkan dengan bom atom "Fat Man". Untuk menghindari kehancuran yang lebih parah maka pada tanggal 14 Agustus 1945 waktu New York (tanggal 15 Agustus 1945 waktu Inndonesia) Kaisar Jepang Hirihito memerintahkan untuk menghentikan perang dan mengakui menyerah kepada Sekutu.
2. Peristiwa Rengasdengklok
Sutan Sjahrir tokoh muda yang pertama mendengar berita menyerahnya Jepang pada Sekutu dari siaran radio BBC meminta Bung Karno dan Bung Hatta yang baru datang dari Dalat, Vietnam segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Namun, Bung Karno dan Bung Hatta menolak karena harus membicarakan terlebih dahulu denagan PPKI. Desakan juga datang dari para pemuda Menteng 31 setelah melakukan pertemuan di ruang belakang Kebon Jarak Institut Bakteorologi Pegangsaan.
Kegagalan itu membuat para pemuda kembali berunding di jalan Cikini 71. Perundingan menyepakati untuk membawa Soekarno-Hatta keluar kota, tepatnya ke Rengasengklok. Tujuannya agar pemimpin bangsa tersebut tidak terpengaruh Jepang dan segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Kamis dini hari tanggal 16 Agustus 1945, sekelompok pemuda dan anggota tentara Peta dibawah pimpinan Soekarno dan Soedanco Singgih "menjemput paksa" Bung Karno dan Ibu Fatmawati dan putranya bernama Guntur. Mereka dinaikkan ke mobil sedan yang didalamnya sudah ada Bung Hatta. Rombongan itu kemudian menuju Rengasdengklok. Mereka ditempatkan ke kediaman Djiaw Kie Siong.
3. Perumusan Teks Proklamasi Kemerdakaan Indonesia
Pada 16 Agustus 1945 malam itu, peristiwa bersejarah yaitu perumusan teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia berlangsung tanpa disaksikan Maeda karena beristirahat di lantai dua. Mereka yang merumuskan naskah Proklamasi berada di ruang makan. Tokoh perumusnya adalah Soekarno, Bung Hatta, dan Ahmad Soebardjo. menyumbangkan pemikiran secara lisan. Rumusan teks Proklamasi setelah selesai dibawa ke ruang depan tempat berkumpul tokoh-tokoh Indonesia lainnya. Rumusan itu kemudian dibacakan di hadapan tokoh-tokoh yang hadir. Pada saat itu muncul persoalan tentang siapa yang akan mendatangi naskah Proklamasi itu nantinya. Ir, Soekarno mengusulkan agar semua yang hadir menandatangani naskah Proklamasi . Akan tetapi, usulan itu ditolak oleh golongan muda. Soekarni kemudian mengusulkan dari yang menandatangani naskah Proklamasi cukup Soekarno-Hatta saja atas nama bangsa Indonesia. Usulan Soekarni disetujui oleh seluruh yang hadir.
Selanjutnya, konsep teks Proklamasi diketik oleh Sajoeti Malik. Dalam pengetikan terdapat beberapa perubahan redaksional atas persetujuan yang hadir. Adapun perubahan yang dimaksud adalah kata "tempoh" menjadi "tempo", kata "Djakarta 17-8-'45" diganti menjadi "Djakarta 17 boelan 8 tahun '45", dan kata "wakil-wakil bangsa Indonesia" diganti menjadi "Atas nama bangsa Indonesia".
Post a Comment for "Mengenal Sejarah Negara Indonesia"