Karakteristik dan Persebaran COVID-19 di Indonesia: Temuan Awal
Salah satu persoalan penting yang dihadapi Indonesia, dan menjadi perhatian dari negara lain dan juga organisasi internasional, adalah keterbatasan informasi mengenai penderita COVID-19 dan juga data korban jiwa yang sebenarnya. Keadaan ini mungkin disebabkan oleh beberapa hal. Pertama, keterbatasan kapasitas institusi terkait dalam pengumpulan informasi yang penting dan relevan memberikan kesan pemerintah tidak transparan dalam pemberian informasi terkait COVID-19. Lebih lanjut, dengan perkembangan penyebaran virus yang cepat, keterbatasan ini tampaknya memperburuk sinkronisasi data yang dikumpulkan antara pemerintah pusat dan daerah. Kedua, kurangnya jumlah tes terkait dengan keterbatasan lab dan juga test-kit menyebabkan informasi mengenai tingkat infeksi dan persebaran COVID-19 menjadi tidak lengkap. Kedua hal ini berimplikasi serius terhadap pemahaman situasi penyebaran COVID-19. Dalam situasi pandemi yang menyebar cepat, informasi, terutama yang terkait dengan karakteristik epidemiologis dari penyakit, adalah kunci bagi intervensi kesehatan non-medis.
Penyebaran Awal yang Diketahui
Sebagaimana kita tahu, perkembangan penyebaran COVID-19 terjadi begitu cepat. Kasus pertama dan kedua COVID-19 diumumkan Pemerintah Pusat pada tanggal 2 Maret 2020, dan kasus ketiga dan keempat diumumkan pada tanggal 6 Maret 2020. Sementara, Keputusan Presiden (Keppres) No. 7/2020 tentang pembentukan Rapid-Response Team yang dipimpin oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) baru dikeluarkan pada tanggal 13 Maret 2020, saat jumlah pasien positif COVID-19 di Indonesia tercatat telah berjumlah 69 orang.
Kepala BNPB selanjutnya mengumumkan COVID-19 sebagai situasi darurat non-alam, di hari yang sama saat Menteri Perhubungan Budi Karya diumumkan terjangkit COVID-19 pada tanggal 14 Maret 20207, ketika jumlah pasien positif COVID-19 di Indonesia tercatat sebanyak 96 orang. Sehari berikutnya, Presiden dan seluruh anggota kabinet menjalani test, di hari di mana jumlah pasien positif corona di Indonesia telah bertambah menjadi 117 orang.11 Kasus pertama dan kedua di Indonesia adalah peserta sebuah acara klub dansa di Jakarta. Keduanya diduga terjangkit COVID-19 dari seorang warga negara asing peserta acara klub tersebut yang ditemukan positif COVID-19 di luar negeri seusai mengikuti acara itu. Dinas Kesehatan dan Kepolisian melakukan tracing dan menemukan bahwa paling tidak terdapat 80 orang yang terekspose dengan pasien pertama dan kedua dalam acara tersebut.
Setelah dilakukan pengujian, dua orang dinyatakan positif corona, selanjutnya menjadi kasus ketiga dan keempat. Kemudian diketahui bahwa kasus kelima masih berhubungan dengan kluster Jakarta/klub dansa ini. Setelah kasus kelima, mulai ditemukan imported cases seperti pada kasus keenam yang merupakan warga Indonesia anak buah kapal (ABK) dari kapal pesiar Diamond Princess yang sebelumnya di karantina selama 14 hari di Jepang karena berpenumpang positif COVID-19. Saat itu juga mulai ditemukan banyak imported cases lain, dari warga Indonesia yang pulang dari bepergian ke luar negeri.
Apa yang tampaknya sederhana di lima kasus awal, ditemukan belakangan bahwa ia hanya merupakan puncak gunung es karena pertumbuhan kasus-kasus baru bergerak secara eksponensial. Hingga mencapai jumlah kasus 1000 secara nasional, lebih dari 50 persen kasus positif berada di Jakarta. Di antara penambahan kasus baru sebesar 153 orang pada tanggal 27 Maret 2020 saat angka kasus positif di Indonesia melampaui titik 1000 kasus, di antara kasus baru tersebut ditemukan di DKI Jakarta.
Berdasarkan Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Coronavirus Disease (COVID-19), Kementerian Kesehatan orang yang diduga menderita COVID-19 atau umumnya secara spesifik disebut sebagai pasien dalam pengawasan (PDP) adalah individu yang menunjukkan gejala sebagai berikut :
1. Orang dengan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) yaitu demam (≥38℃) atau riwayat demam; disertai salah satu gejala/tanda penyakit pernapasan seperti: batuk/sesak nafas/sakit tenggorokan/pilek/pneumonia ringan hingga berat dan tidak ada penyebab lain berdasarkan gambaran klinis yang meyakinkan dan pada 14 hari terakhir sebelum timbul gejala memiliki riwayat perjalanan atau tinggal di negara/wilayah yang melaporkan transmisi lokal.
2. Orang dengan demam (≥38℃) atau riwayat demam atau ISPA DAN pada 14 hari terakhir sebelum timbul gejala memiliki riwayat kontak dengan kasus konfirmasi COVID-19.
3. Orang dengan ISPA berat/pneumonia berat yang membutuhkan perawatan di rumah sakit dan tidak ada penyebab lain berdasarkan gambaran klinis yang meyakinkan.
Karakteristik Kasus-Kasus Positif COVID-19 di Indonesia
Semenjak WHO menetapkan COVID-19 sebagai Public Health Emergency of International Concern (PHEIC)/ Kedaruratan Kesehatan Masyarakat Yang Meresahkan Dunia (KKMMD) pada tanggal 30 Januari 2020 dan menetapkan COVID-19 menjadi pandemi pada tanggal 11 Maret 2020, angka kasus konfirmasi COVID-19 dari 213 negara sebanyak 2.959.929 dengan kasus meninggal 202.733 hingga tanggal 28 April 2020 (WHO,2020). Di Indonesia semenjak laporan kasus konfirmasi COVID -19 pertama kali pada tanggal 2 maret 2020 sampai dengan 28 April 2020 dilaporkan 9.511kasus konfirmasi COVID-19, 1.254 sembuh,773 orang meninggal, 213.644 ODP dan 20.428 orang PDP.
COVID-19 telah merata di 34 Provinsi di Indonesia dengan kasus 10 besar terbanyak yaitu DKI Jakarta 4,002 (42,08%), Jawa Barat 969 (10,19%), Jawa Timur 857 (9,01%), Jawa Tengah 682(7,17%), Sulawesi Selatan 453(4,76%), Banten 388(4,08%),Nusa Tenggara Barat 221(2,32%), Bali 215 (2,26%), Papua 177 (1,86%) dan Kalimantan Selatan150(1,58%). Sebagian besar pasien konfirmasi COVID-19 di Indonesia berjenis kelamin laki-laki(58,95%), usia terbanyak pasien konfirmasi COVID-19 di Indonesia pada kisaran umur 30-49 tahun (39,91%) disusul usia 50-69 (35,86%), usia 10-29 (17,94%), usia lebih dari 70 tahun (5,74%) dan usia 0-9 tahun sebanyak 1,56%. Gejala terbanyak yang dirasakan kasus konfirmsi COVID-19 adalah batuk(18,68%) dan penyakit penyerta terbanyak adalah hipertensi(35,57%).
Post a Comment for "Karakteristik dan Persebaran COVID-19 di Indonesia: Temuan Awal "