Bagaimana Runtutan Dalam Penjualan Produk Yang Baik dan Benar ?
Istilah penjualan sering disalah artikan dengan istilah pemasaran, bahkan ada yang menganggap sama pengertian penjualan dan pemasaran. Kesalahpahaman tidak hanya pada praktek penjualan tetapi juga pada struktur
organisasi perusahaan. Pada hakekatnya kedua istilah tersebut memiliki arti dan
ruang lingkup yang berbeda. Pemasaran memiliki arti yang lebih luas meliputi
berbagai fungsi perusahaan, sedangkan penjualan merupakan bagian dari kegiatan
pemasaran itu sendiri. Dengan demikian penjualan adalah tidak sama dengan
pemasaran.
- Penjualan adalah kegiatan yang terkait proses produksi, finansial, sumber daya manusia, riset dan pengembangan dan seterusnya sehingga tidak mungkin penjualan yang berhasil tidak disinergikan dengan aspek lainnya dalam perusahaan.
Melihat perkembangan tata niaga yang begitu pesat akhir-akhir ini posisi
wiraniaga atau tenaga penjual menjadi suatu pilihan yang menarik karena dapat
menjanjikan keinginan seseorang untuk meraih penghasilan yang relatif tinggi
bilamana bekerja disuatu instansi pemerintah atau perusahaan.
Ada berbagai transaksi perdagangan yang dilarang oleh
Rasulullah dalam keadaan pasar normal diantaranya adalah sebagai berikut :
- Tallaqqi rukban, yaitu mencegat pedagang yang membawa barang dari tempat produksi sebelum sampai di pasar. Rasulullah melarang praktik perdagangan seperti ini dengan tujuan untuk menghindari ketidaktahuan penjual dari daerah pedesaan akan harga barang yang berlaku dikota.
- Perdagangan najasy, yaitu parktik perdagangan di mana seseorang berpura-pura sebagai pembeli yang menawar tinggi harga barang dagangan disertai memuji-muji kualitas barang tersebut secara tidak wajar, tujuannya adalah untuk menaikkan harga barang.
- Memperdagangkan barang haram, yaitu memperjualbelikan barang- barang yang telah dilarang dan diharamkan oleh Al Qur'an, seperti daging babi, darah, minuman keras, dan bangkai.
- Perdagangan yang menipu, Islam sangat melarang segala bentuk penipuan, untuk itu Islam sangat menuntut suatu perdagangan yang dilakukan secara jujur dan amanah.
- Perdagangan secara riba, yaitu pengambilan tambahan dalam transaksi jual beli ataupun pinjam-meminjam yang berlangsung secara zalim dan bertentangan dengan prinsip mu’amalah secara Islam.
A. Konsep Penjualan
sudah banyak produsen yang menawarkan
berbagai variasi produk dipasaran. Konsumen mempunyai banyak pilihan, dan
mereka dengan mudah memilih produsen yang berbeda. Dengan situasi seperti
ini, pemasar tidak akan berhasil memasarkan produknya jika tidak mempunyai
25
usaha mempromosikan barang dan penjualan. Jika penjualan tidak agresif,
konsumen tidak akan bergeming. Hal yang kurang dalam hal ini adalah transaksi
menjadi tujuan. Setelah transaksi terjadi, perusahaan sering kali tidak
memerhatikan konsumen lagi.
Kebanyakan perusahaan mempraktikkan konsep penjualan ketika mereka
memiliki kapasitas berlebih. Tujuan mereka adalah menjual apa yang mereka buat
dan bukannya membuat apa yang diinginkan dipasar. Akan tetapi, pemasaran
yang berbasis pada penjualan agresif membawa risiko yang tinggi. Ia
mengandaikan bahwa pelanggan yang dibujuk untuk membeli sebuah produk
akan menyukainya dan jika mereka tidak suka, mereka tidak akan
mengembalikannya atau menjelek-jelekkannya atau mengadu ke organisasi
konsumen, atau bahkan mungkin membelinya lagi.
B. Produk
Produk adalah segala sesuatu yang
ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, dipergunakan,
dan yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan konsumen.
Berasal dari kata product yang berarti hasil. Produk adalah suatu
sifat yang kompleks, baik yang dapat diraba maupun yang tidak dapat
diraba, termasuk kemasan, harga, prestise perusahaan, dan pelayanan jasa
kebutuhannya.
Menurut Islam, produk konsumen adalah berdayaguna, materi
yang dapat dikonsumsi yang bermanfaat yang bernilai guna yang
menghasilkan perbaikan material, moral, spiritual bagi konsumen. Produk
meliputi kualitas, keistimewaan, desain, gaya, keanekaragaman, bentuk,
merek, kemasaan, ukuran, pelayanan, jaminan dan pengembalian.
Dalam merancang penawaran atau produk, pemasar perlu memahami lima tingkatan produk yaitu :
- Produk utama/inti (core benefit), yaitu manfaat yang sebenarnya dibutuhkan dan akan dikonsumsi oleh pelanggan dari setiap produk.
- Produk genetik, yaitu produk dasar yang mampu memenuhi fungsi produk yang paling dasar (rancangan produk minimal agar dapat berfungsi).
- Produk harapan (expected product), yaitu produk formal yang ditawarkan dengan berbagai atribut dan kondisinya secara normal (layak) diharapkan dan disepakati untuk dibeli.
- Produk pelengkap (augmented product), yakni berbagai atribut produk yang dilengkapi atau ditambahi berbagai manfaat dan layanan, sehingga dapat memberikan tambahan kepuasan dan bisa dibedakan dengan produk pesaing.
- Produk potensial, yaitu segala macam tambahan dan perubahan yang mungkin dikembangkan untuk suatu produk dimasa mendatang.
C. Kemasan
Pengemasan (packaging) merupakan proses yang berkaitan
dengan perancangan dan pembuatan wadah (container) atau pembungkus (wrapper) untuk suatu produk. Pemberian kemasan pada
suatu produk bisa memberikan tiga manfaat utama, yaitu manfaat
komunikasi, manfaat fungsional dan manfaat perseptual :
- Manfaat Komunikasi, Manfaat utama kemasan adalah sebagai media pengungkapan informasi produk kepada konsumen. Informasi tersebut meliputi cara menggunakan produk, komposisi produk, dan informasi khusus (efek samping, frekuensi pemakaian yang optimal dan sebagainya).
- Manfaat Fungsional, Kemasan seringkali pula memastikan peranan fungsional yang penting seperti memberikan kemudahan, perlindungan, dan penyampaian.
- Manfaat Perseptual, Kemasan juga bermanfaat dalam menanamkan persepsi tertentu dalam benak konsumen. Air mineral seperti Aqua diberi kemasan yang berwarna biru muda untuk memberikan persepsi bahwa produknya segar dan sehat.
D. Pemberian Label (Labelling)
Labelling berkaitan erat dengan pengemasan. Label merupakan
bagian dari suatu produk yang menyampaikan informasi mengenai
produk dan penjual. Sebuah label bisa merupakan bagian dari
kemasan, atau bisa pula merupakan etiket (tanda pengenal) yang
dicantelkan pada produk. Dengan demikian, ada hubungan erat antara
labelling, packaging, dan branding. Secara garis besar terdapat tiga
macam label, yaitu :
- Brand label, yaitu nama merek yang diberikan pada produk atau dicantumkan pada kemasan.
- Descriptive label, yaitu label yang memberikan informasi obyektif mengenai penggunaan, kontruksi/pembuatan, perawatan/perhatian dan kinerja produk, serta karakteristik-karakteristik lainnya yang berhubungan dengan produk.
- Grade label, yaitu label yang mengidentifikasi penilaian kualitas produk (Product’s judged quality) dengan huruf, angka atau kata.
E. Jaminan (Garansi)
Jaminan adalah janji yang merupakan kewajiban produsen atas
produknya kepada konsumen, di mana para konsumen akan diberi
ganti rugi bila produk ternyata tidak bisa berfungsi sebagaimana yang
diharapkan atau dijanjikan. Jaminan bisa meliputi kualitas produk,
reparasi, ganti rugi (uang kembali atau produk ditukar).
Post a Comment for "Bagaimana Runtutan Dalam Penjualan Produk Yang Baik dan Benar ?"